ELEZEARD BOUFFIER - CERITA ANAK

ADMIN

ELEZEARD BOUFFIER
Orang pertama yang kagum terhadap Elezeard Bouffier adalah Jean Giono.
Penulis terkenal asal Prancis ini kali pertama bertemu Bouffier pada 1913, ketika Perang Dunia I meletus. Di tengah kesunyian Vergon, desa terpencil dan tandus di Prancis, dia menyaksikan Bouffier seorang diri menanam pohon di desa kerontang yang dihuninya.

Semula, penulis yang hidup pada 1895-1971 itu menduga Bouffier sekadar iseng menanam pohon-pohon itu, demi membunuh kebosanannya menggembalakan kambing.
Tetapi, demi dilihatnya Bouffier sengaja menyiapkan 100 batang pohon setiap hari untuk ditanam, Giono tercenung. Dia lalu memutuskan tinggal bersama lelaki sebatang kara itu beberapa hari lagi. Toh dia datang ke desa sunyi itu demi meninggalkan kebisingan perang.

Dalam tulisannya yang terkenal, The Man Who Planted Trees, Giono yakin Bouffier tak akan bertahan lama menekuni pekerjaan menjemukan itu. Ketika perang lewat, banyak orang berlomba membuat kerusakan di muka Bumi, siapakah yang bisa bertahan lama berbuat kebaikan sendirian? Tetapi, keyakinannya salah. Pada 1945, ketika dunia sekali lagi dilanda perang, Giono datang lagi ke Vergon. Alangkah kagetnya lelaki itu ketika ia menyaksikan Bouffier tetap tekun dengan pekerjaannya semula: menanam pohon demi pohon!
Hanya saja, berbeda dibanding 32 tahun lalu, Vergon kali ini telah berubah menjadi kampung yang rindang. Jika dulu Bouffier bersusah payah mencari air untuk menyirami pohon-pohon yang meranggas, kini di kampung itu justru terdengar gemercik air di sungai kecil. Dia juga sengaja memotong semua kambingnya agar hewan-hewan itu tidak memakan daun-daun muda di hutan kesayanganya.
Pada 1953, enam tahun setelah kematian Bouffier, Giono datang untuk kali terakhir ke Vergon. Di sana tinggal sekitar 10 ribu orang, yang menjadikan Bouffier sebagai pahlawan. Padahal, ketika Bouffier mulai menanam pohon di kampung itu 40 tahun lalu, di sana cuma tinggal 12 kepala keluarga dengan segenap kesusahan.
Dalam Islam, mereka yang menjalankan ibadah haji antara lain dilarang memotong pohon di tanah haram. Itulah ajaran Allah SWT agar umat manusia memelihara lingkungan. Ketika Jakarta dan kota lainnya kini dilanda banjir, itu karena penduduknya lupa pada ajaran Allah tersebut. Rasanya, belum terlambat jika kini kita berkaca pada kegigihan Elezeard Bouffier.
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.