DOWNLOAD GRATIS EBOOK/BUKU (Klik Disini)
CARA MENDAPATKAN UANG DI INTERNET (Klik Disini)
KUMPULAN SKRIPSI H.PERDATA (Klik Disini) , H.TATA NEGARA (Klik Disini)
CARA MENDAPATKAN UANG DI INTERNET (Klik Disini)
KUMPULAN SKRIPSI H.PERDATA (Klik Disini) , H.TATA NEGARA (Klik Disini)
Eksotisme Aceh Selatan tidak
pernah lepas dari kekuatan nilai sejarahnya.
Perjalanan ke Aceh Selatan
dimulai dari ibu kota Jakarta, lalu transit di Bandara Kualanamu Medan dan
mendarat di Bandara Cut Nyak Dien Meulaboh.
untuk tiba di Tapak Tuan ibu
kota Kabupaten Aceh Selatan, masih membutuhkan 3 jam perjalanan darat.
Kisah Aceh Selatan dimulai dari
Kota Tapak Tuan. Nama ibu kota kabupaten ini tidak terlepas dari keberadaan
tapak kaki raksasa milik Tuan Tapa, petapa sakti bertubuh raksasa. Legenda yang
hidup mengakar di tengah masyarakat Aceh
secara turun temurun.
Dari Tapak Tuan, kita bergeser
ke Labuhan Haji. Konon tempat ini terkenal dengan pembuatan kopi kampung
tradisional khas Aceh Selatan. Keuntungannya mungkin tidak seberapa. Namun
cukup membantu menambah penghasilan ibu-ibu dan kaum perempuan di desa ini.
Setiap bulannya, panen buah kopi
bisa dilakukan hingga 2 kali. Buah kopi yang sudah dipetik kemudian dijemur
hingga warnanya berubah menjadi kering kecoklatan. Butuh waktu berhari-hari
untuk proses penjemuran terutama di musim hujan seperti ini
Buah kopi kering kemudian
ditumbuk hingga menyisakan bijinya. Kesan tradisional masih terlihat dari alat
penumbuk yang terbuat dari batang kayu yang digerakkan manual menggunakan kaki.
Biji kopi yang telah berubah
warna kehitaman ini kemudian ditumbuk. Kesabaran ekstra dibutuhkan.
Mengakhiri perjalanan, tim
Destinasi menuju ke salah satu wisata alam yang letaknya
tidak jauh dari pusat kota.
Dalam legendanya, air terjun
tingkat 7 diciptakan oleh sang naga sedemikian indah bagi putri mereka.
Tujuannya tidak lain untuk menjaga putri naga tetap berada dalam asuhan mereka.
Masyarakat setempat juga percaya
air terjun ini digunakan sebagai tempat permandian sang putri.